Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang.
" BERTAQWALAH KEPADA ALLAH DENGAN SEBENAR-BENAR TAQWA, DENGAN MELAKSANAKAN SEGALA SURUHANNYA DAN MENINGGALKAN SEGALA LARANGANNYA, MOGA-MOGA TERGOLONG DALAM KALANGAN ORANG YANG BERUNTUNG "
p/s : Maqam Sayyidi Ahmad Badawi. Khususon ila ruhihi AL FATIHAH
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta, hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya". Namun setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
Suatu hari Saidina Abu Bakar R.H.berkunjung ke rumah anaknya Sayyidah Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "Wahai Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan?", Sayyidah Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?", tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Sayyidah Aisyah r.ha.
Keesokan harinya Saidina Abu bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Saidina Abu bakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Saidina Abu bakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "Siapakah kamu ?". Saidina Abu bakar r.a menjawab, "Aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Saidina Abu bakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Saidina Abu bakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, Benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Saidina Abubakar r.a.
Suatu hari Saidina Abu Bakar R.H.berkunjung ke rumah anaknya Sayyidah Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "Wahai Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan?", Sayyidah Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?", tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Sayyidah Aisyah r.ha.
Keesokan harinya Saidina Abu bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Saidina Abu bakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Saidina Abu bakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "Siapakah kamu ?". Saidina Abu bakar r.a menjawab, "Aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Saidina Abu bakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Saidina Abu bakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, Benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Saidina Abubakar r.a.
Wallahu a'lam
ilham_imdadiah
Bait bukhori, Madinah Nasr,Hayyu Sabi', Kaherah
Republik Arab Mesir.
8 Rabi'ul Awwal 1433 H
No comments:
Post a Comment